Kamu pasti tahu bahwa bahan bakar yang digunakan sehari-hari adalah bensin. Bensin merupakan jenis energi yang dihasilkan dari fosil, yang mana fosil ini tidak dapat diperbaharui. Karena itu, semakin lama energi fosil semakin menipis bahkan bisa habis.
Lalu bagaimana cara mengatasi hal ini? Cobalah untuk mengenali bahan bakar ramah lingkungan pengganti bensin. Bahan bakar ini akan sangat berguna apabila suatu saat terjadi kelangkaan bensin. Bukan hanya itu, dengan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, kamu juga mengurangi kerusakan lingkungan akibat polusi yang dihasilkan bahan bakar fosil.
Jenis Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Kelangkaan bensin terjadi karena ketidakseimbangan antara penggunaan dan pembentukan. Pembentukan bensin membutuhkan waktu yang sangat lama, sedangkan penggunaannya hanya mmebutuhkan waktu yang sangat singkat.
Setelah bensin menjadi langka, otomatis harganya pun akan naik alias semakin mahal. Dengan begitu, bahan bakar ramah lingkungan lah yang akan menjadi pilihannya. Yuk kenali beberapa jenis bahan bakar pengganti bensin berikut.
- Biomass Methane
Jenis bahan bakar ramah lingkungan yang pertama yaitu Biomass Methane. Biomass ini bisa diperoleh atau ditemukan di sekitar sumber minyak bumi atau juga bisa diperoleh dari fermentasi biomassa.
- Hidrogen
Hidrogen juga termasuk salah satu bahan bakar pengganti bensin. Salah satu unsur kimia ini dikenal mudah terbakar, terutama jika pembakarannya diterapkan pada mesin pembakaran internal.
Penggunaan bahan bakar Hidrogen ini masih memerlukan penelitian, terlebih untuk mengenali kelebihan serta kekurangan apabila diterapkan pada mesin. Pengujian sementara membuktikan bahwa hydrogen mampu menghasilkan pembakaran yang lebih bersih dibandingkan bensin.
Dalam proses pembakaran, Hidrogen membutuhkan suhu pengapian rendah. Hal ini menyebabkan pengeluaran polutan juga lebih rendah.
- CNG / Compressed Natural Gas
Bahan bakar ramah lingkungan selanjutnya yaitu CNG atau Compressed Natural Gas.sama seperti Hidrogen, CNG juga cocok dijadikan bahan bakar pengganti bensin karena pembakarannya lebih bersih.
Gas CNG lebih aman dari segi penanganan dan pengangkutan. Tak hanya itu, gas CNG juga lebih mudah bercampur dengan udara, serta dapat menghasilkan karbondioksida, karbon monoksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, juga partikulat yang cukup rendah.
Kelemahan dari gas CNG yatu memerlukan ruang yang lebih besar. Gas pengganti bensin ini juga harus disimpan pada tekanan. Karena apabila tidak, kemungkinan kecil bisa memicu terjadinya ledakan.
- Ethanol
Selanjutnya, ethanol juga bisa dijadikan bahan bakar pengganti bensin. Ethanol merupakan jenis alcohol yang sama seperti dalam minuman beralkohol. Biasanya, ethanol ditemukan di pom bensin Brazil, India, Australia, dan Amerika Serikat.
Hanya saja, ethanol murni tidak digunakan pada mobil berpenumpang. Melainkan hanya untuk mesin pertanian, moped dan motor, atau truk. Ethanol dihasilkan dari proses fermentasi gula secara alami.
Kelebihan ethanol yaitu bisa mengoksidasi bahan bakar, sehingga membuatnya membakar lebih banyak, lebih efektif, dan terpenting adalah mengurangi emisi.